APAPAUN KERJANYA, SEHAT!!! MAKANYA

Ada Seorang Supervisor datang menemui saya berkali-kali ia mengeluh tentang anggota tim kerjanya yang selalu tidak lengkap. Sebagai seorang Supervisor, setiap hari ia dibikin pusing jadinya. Seolah-olah diatur bergiliran anggota Timnya itu berhalangan hadir. Tentu saja rencana produks yang tetah disusun untuk meraih target menjadi terbengkalai. Setiap hari selalu saja ada operator yang harus dipindah-pindah dan diatur ulang agar proses tetap lengkap.

Sekali dua kali, masih ia terima sebagai bagian pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Sehingga denganhya ia menjadi memiliki lebih banyak  strategi untuk menciptakan keberhasilan line-nya. Namun sampai juga akhirnya kepada titik jenuh harus diselesaikan masalah intinya, yakni adanya ketidakhadiran sebagian anggota timnya.

Ketika dilakukan pengamatan, ternyata faktor terbesar ketidak hadiran itu muncul dari alasan sakit. Hal ini menunjukkan kesehatan merupakan hal yang harus mendapat perhatian dari semua pihak. Terutama oleh pekerjanya itu sendiri guna mendukung timnya dan organisasi perusahaannya agar tetap unggul dan tetap menjadi tumpuan harapan masa depan.

 

Makna Kontribusi bagi Pekerja

Pekerja muslim yang cerdas, berdaya dan handal, Saya mengajak kita semua menyadari, sebagai pekerja, maka kontribusi dari hasil kerja adalah hal penting. Begitu ia hadir ditempat kerja dan bekerja melakukan pekerjaannya dengan balk, maka ia memberikan kontribusi bagi keunggulan perusahaannya. Keunggulan perusahaan inilah yang pada gilirannya memberikan penghargaan kepada kontribusi tersebut. Baik berupa keberlangsungan sumber nafkahnya ataupun berupa hasil lebih yang bisa segera kita peroleh.

Sehingga bila seorang pekerja tidak hadir, maka berkurang kontribusinya dan berpengaruh kepada keunggulan perusahaannya. Berkurangnya keunggulan perusahaan tentu saja berdampak kembali kepada semua anggota perusahaan tersebut. Berupa kelemahan perusahaan dalam bersaing dan resiko keberlangsungan perusahaan itu sendiri.

Mengapa demikian? Ya, karena perusahaan disusun dari rangkaian proses untuk menciptakan keunggulan. Ada yang menyusun bentuk proses tersebut agar dijamin menghasilkan keunggulan. Dan kemudian ada yang menjalankannya sampai betul-betul keunggulan itu tercipia Satu proses saja hilang atau tidak hadir dan kemudian diganti oleh orang yang bukan bagiannya, maka akan mengurangi keberhasilan proses tersebut. Ketika itu semua terakumulasi, maka bisa berpengaruh terhadap keunggulan perusahaan secara keseluruhan.

Bahkan dengan alasan apapun. Ya, memang dengan alasan apapun. Hilangnya kontribusi itu tidak membedakan apakah ia tidak hadir karena mangkir, karena ada keperluan atau karena sakit sekaliaan. Kontribusi tetap hilang.

Misalnya, disuatu line produksi terdiri atas 25 proses. Suatu saat seorang anggota line­nya tidak hadir karena mangkir. Tentu saja target yang semula 500 potong baju, bisa hanya menghasilkan 480. Atau bahkan bisa hanya sampai 400 potong. Hal itu terjadi karena ada proses yang diganti oleh bukan ahlinya sehingga ada penurunan target. Juga ada kegiatan mempelajari masalah dan mengatur ulang proses sehingga mengganggu penggunaan waktu. Disamping semangat kebersamaan yang bisa mengganggu motivasi kerja.

Itu kalau alasannya mangkir, atau bila tidak ada alasan. Sekarang bila alasannya sakit, apakah kondisinya akan berubah. Misalnya kalau ada anggota tim yang mangkir targetnya menjadi 400 sedangkan kalau alasannya sakit, apakah hasilnya bisa kembali 500 lagi? Dengan anggota tim yang berkurang karena mangkir maka line produksi tersebut kesulitan mendapat target produksi semestinya. Tapi, apakah bila anggota timnya itu tidak hadir karena alasan sakit, maka anggota timnya yang berkurang itu menjadi mudah mendapat target. Logikanya ketika anggota timnya berkurang, apapuin alasannya, ia tetap tidak ada dan mengganggu stabilitas line produksi dalam pencapaian target.

Bagi pekerja yang menginginkan kemajuan hal ini akan menjadi perhatiannya. Bukan tidak boleh sakit, atau tidak memberikan perhatian kepada yang sakit. Siapa yang ingin sakit? begitu katanya. Namun dampak ketidakhadiran itu tidak mengenal alasan. Apapun alasannya, tetap berpengaruh kepada keberhasilan tim dan keunggulan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga untuk keberhasilan kita bersama, yakni menjadi pekerja yang cerdas, berdaya dan handal yang akan berperan aktif dalam membentuk hubungan industrial (pekerja dan pengusaha) yang harmonis, maju dan unggul, demi tujuan kesejahteraan bersama, kita semua harus ingat, “makanya sehat!!!”.

 

Makanan dan Pola Makan

Dan pengamatan lebih jauh yang saya lakukan disebuah perusahaan garment terkemuka di kota Bandung, 80% karyawannya makan siang dengan makanan berat (nasi dan lauk pauknya). 70% karyawan membawa bekal dari rumah. Sisanya, diperkirakan membeli makanan berupa, mie rebus, baso, lontong kari, pempek, dll. Alasan membeli seperti itu karena tidak sempat masak /bawa, seadanya saja, atau mengikuti keinginan selera makan.

Satu kasus yang ditemukan adanya seorang pekerja yang tidak bisa masuk kerja beberapa hari karena menderita penyakit typus. Setelah diselidiki ternyata kebutuhan makannya hanya dipenuhi oleh mie. Hasilnya typus karena makan mie terus.

Penilitian secara nasional yang dilakukan oleh departemen kesehatan untuk seluruh pekerja ternyata 70% pekerja menderita sakit animea. Penyakit ini biasanya ini disebabkan oleh kurang makan dan kurang gizi.

Hal ini menunjukkan, bahwa makanan yang kita makan akan mempengaruhi kesehatan kita. Selera lidah tidak selamanya jadi ukuran yang tepat. Para peneliti telah menemukan banyak penyakit yang datang karena salah makan. Banyak penderitaan manusia yang bisa dihindarkan bila mereka dapat memilih makanan dengan tepat. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih makanan ialah apakah makanan yang kita makan tersebut cocok dengan anatomi tubuh manusia. Cocok dengan mulutnya, giginya, perutnya, ususnya, gerakan gerahamnya, cara berkeringatnya, darahnya, air ludahnya, dsb. Maka cari itu semua makanan yang terbaik bagi manusia adalah makanan dalam bentuk atau dihasilkan oleh tumbuhan.

Disamping makanannya, pola makan pun berpengaruh bagi kesehatan. Untuk menemukan permasalahan yang lebih lengkap, pada suatu acara majelis ta’lim pekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hasilnya dari 100 orang yang diperiksa, ditemukan 80 orang diantaranya menderita darah rendah. Dari pengamatan lanjutan ditemukan bahwa pekerja cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat. Diantaranya tidak sarapan sebelum pergi. Kalaupun sempat sarapan hanya mengkonsumsi gorengan atau roti. Dengan aktifitas pekerjaan yang dilakukan para pekerja maka sangat mudah terjadi KD (kurang darah).

Sehingga untuk keberhasilan kita bersama. yakni menjadi pekerja yang cerdas, berdaya dan handal yang akan berperan aktif dalam membentuk hubungan industrial (pekerja dan pengusaha) yang harmonis, maju dan unggul, demi tujuan kesejahteraan bersama, saya mengingatkan, “makannya sehat!!!”.

 

Makanan Sehat itu justru Murah

“Penghasilan kita kan ga seberapa, mana bisa mikirin makanan sehat segala.”.  Justru karena penghasilan kita yang “ga seberapa” itulah, maka kita harus berhati-hati memperhatikan makanan kita. Sehingga dengan uang yang terbatas kita tetap dapat menikmati makanan yang sehat, bergizi, dan memberikan tenaga buat kita tetap mencari nafkah dengan penuh semangat.

Sejauh kita bisa memisahkan antara keinginan dan kebutuhan, maka kita bisa menemukan makanan yang sehat namun murah. Dan bahkan kenyataannya, makanan-makanan sehat itu harganya murah.

Sekali lagi asal kita mementingkan kebutuhan daripada keinginan, maka kita akan mengetahui bahwa makanan yang sehat itu malah murah.

Dari penilitian Dr. Per-Olef Astrand terhadap sembilan pembalap sepeda. Ketika dalam tiga hari diberi makanan yang berkadar protein dan lemak tinggi, seperti daging, telur, susu, dsb ternyata mempunyai daya tahan bersepeda sampai dengan 57 menit.

Ketika dalam tiga hari diberi makanan yang berkadar protein dan lemak rendah ditambah karbohidrat, seperti daging, kentang, wortel, sayuran, dsb ternyata mempunyai daya tahan sampai dengan 114 menit. Ketika dalam tiga hari diberi makanan yang berkadar karbohidrat tinggi dan sayuran, seperti nasi, roti, jagung, sayuran, dsb ternyata mempunyai daya tahan sampai dengan 167 menit. Inilah kira-kira yang kita butuhkan.

Sehingga ringkasnya, bila sudah ada nasi, sayur-sayuran dan buah-­buahan, maka kita sudah memiliki karbohidrat, vitamin, serta mineral. Tinggal kita memilih proteinnya.

Para ilmuwan telah melakukan penelitian bahwa tempe tidak kalah dengan daging. Vitamin B12 yang dikandungnya lebih tinggi dari daging. Kadar proteinnya mencapai 18.3 – 21.0 gram. Sementara daging domba, ayam dan sapi berkisar antara 17.1 – 18.7 gram. Disamping itu kadar kalsium dan karbohidratnya lebih unggul dari daging sapi.

Sehingga, sekali lagi, bila kita lebih memikirkan kebutuhan dari pada keinginan, maka kita bisa menemukan makanan yang sehat dan bahkan murah. Tinggal masalah selera yang sifatnya keinginan bukan kebutuhan. Masalah selera bisa kita abaikan demi kesehatan kita saat ini dan masa yang akan datang. Kita bisa berlatih hidup sederhana, ekonomis tapi sehat. Menjadi pekerja yang sehat yang siap mendukung dan bertarung bersama di dalam perusahaan yang semakin sehat, maju dan unggul untuk meraih kesejahteraan bersama. Jadi, “apapun kerjanya, makannya sehat.”

Kali ini memang belum menyampaikan semua hal sampai tuntas. Tapi semoga bisa menjadi bahan pemikiran awal berkaitan pentingnya pekerja menjaga kesehatan dan berkaitan makanan yang memberi pengaruh kepada kesehatan. Rasulullah sendiri termasuk orang yang sangat memperhatikan kesehatan dan makanannya. Beliau sangat menjaga pola makan dan cara makan termasuk sangat peduli dengan apa yang di makan. Ingat sebagian besar penyakit yang diderita manusia adalah akibat buruknya sistem pencernaan.

 

~ by VIQEN on November 1, 2008.

15 Responses to “APAPAUN KERJANYA, SEHAT!!! MAKANYA”

  1. Setuju banget “apapun kerjanya,sehat makannya”

    Pengalaman kerja 5 th kerja di perusahaan, menurutku sich kebanyakan yang tidak masuk karena sakit itu sebetulnya bohong. Tapi yang sakit beneran ada juga koq. Seperti aku beberapa bulan sebelum keluar,aku malah sakit… 😦

    Sekarang aku dah kerja sendiri bareng suami. Hidup Bisnis Online…. 🙂

    Salam kenal dari Titut.
    Makasih udah mampir ke hatimungilku

  2. hidup tempe…
    visit abdurrahmaniz.wordpress.com

  3. Hmm, tahu paporit saya…hehe

  4. betul, apapun kerjañ, sehat makañ.
    setuju, harus ada karbo + sayur dan buah, proteinñ silahkan pilih.
    postingñ, layak dicoba dan perlu. 🙂

  5. yang penting bukan makannya,
    tapi amanah 🙂
    meski makannya bergizi, akan ada saja alasan yang mendukung sakit,…

  6. terimakasih infonya…

  7. dapat pelajaran tentang makan. terima kasih. semoga sehat selalu…

  8. Wah bgu tuch, bs jd informasi bg yg blm berpengalaman kyk aQ..hehehe…didalam tubuh yg sehat terdpt jiwa yg sehat…tul nich kata2…hehe
    Terima kasih udah mampir ke blog saya y 🙂

  9. weh…jarang2 yang nulis tentang makan….ternyata…ada juga.biasanya cinta melulu

  10. serasa kuliah baca tulisan ini kang … *ngilmu*

  11. setuju dengan “Makanan Sehat itu justru Murah” 😀 tapi murah bkn krn makanan sampah yg sebulan lalu sempet jd pembicaraan itu 😀 kebanyakan sih, makanan mahal, lbh keren disebut junkfood atawa makanan resto itu kebanyakan micin, vetsin,moto ditambah lagi harganya yg mahal bikin kantong jebol juga bikin kesehatan jd ambrol 😀 coba deh, masak sendiri, sayur bayam bumbu bawang merah-putih ama sedikit garem lauknya tempe goreng..nyamm…nyamm..pasti lebih sehat dan lebih murah dari pada makan pizza, McD dan kroni2nya 😀
    komen saya nyambung ga ya sm kontent blog nya? hehehe..

  12. Jaga pola makan untuk jaga kesehatan
    Jaga kesehatan untuk jaga produktifitas

  13. Bener, Mas.

    Di kantor saya, orang yang kebanyakan ijin sakit akan mempengaruhi evaluasi kerja enam bulanannya dan itu bisa berpengaruh juga ke besarnya kenaikan gaji serta promosi… Sampai segitu ngefeknya, Mas!

    Semua punya kontribusi masing-masing ya, Mas.
    Makanya… ga boleh anggap sepele soal makanan!
    *padahal sendirinya juga sering sembarangan.. hehehe*

    Makasih buat pencerahannya…

  14. iya yaa yan9 pentin9 sehat,karan den9an sehat kita bisa melakukan aktivitas apapun..

    yaa..tempe mah dah makanan sehare hare..[maklum lidah djawir hehe]

  15. artikel yang menarik…

Leave a reply to hidayat Cancel reply